Peternakan Ayam dan Smart Farm

Posted by     "Voltunes" on Saturday, September 17, 2022

Peternakan Ayam dan Smart Farm

screenshot Daging ayam merupakan salah satu sumber makanan hewani yang memiliki permintaan tinggi di Indonesia. Berdasarkan data yang dikeluarkan BPS pada tahun 2021, daging ayam memiliki tingkat konsumsi sebesar 8,1 kg per kapita. Nilai tersebut menempati urutan pertama tingkat konsumsi masyarakat Indonesia dibandingkan dengan konsumsi daging sapi sebesar 2,2 kg per kapita, daging domba sebesar 0,4 kg per kapita, dan daging babi sebesar 1 kg per kapita. Angka tersebut sebanding dengan jumlah persediaan ayam pedaging yang berada pada angka 3.107.183.054 ekor (per tahun 2021).

Seiring dengan jumlah permintaan yang terus naik, banyak perusahaan bersaing untuk mendorong kapasitas produksinya untuk terus meningkat. Beberapa nama seperti Charoen Pokphand Group, Japfa Comfeed Indonesia, dan Indojaya Agrinusa adalah supplier utama dari tersedianya ayam potong di Indonesia. Namun demikian juga tidak sedikit usaha mandiri ataupun koperasi yang didirikan oleh perseorangan dalam melakukan ternak ayam broiler.

Ayam broiler sendiri merupakan jenis ayam yang memiliki laju perkembangan dan hasil ternak berkualitas. Jenis ayam broiler memiliki usia pertumbuhan antara 30-35 hari dengan berat 2-3 kg. Ayam ini tergolong dapat diternakkan dimana saja baik dengan jenis kandang terbuka atau tertutup. Walaupun tergolong jenis unggul, peternakan ayam broiler kerap mengalami beberapa permasalahan baik terkait kondisi kandang maupun kesehatan dari ayam sendiri.

Permasalahan terkait kandang yang sering dialami oleh peternakan meliputi sirkulasi udara tidak bagus, pemberian pakan dan minum yang salah, dan intensitas cahaya tidak merata. Beberapa masalah tersebut dapat mempengaruhi kondisi kesehatan ayam seperti dengan timbulnya penyakit gumboro (infeksi pencernaan), tetelo (masalah pernafasan), diare kapur, penyakit ngorok, dan flu burung. Adapun selain mudah menyebar beberapa penyakit tersebut dapat menyebabkan kematian dalam satu kawanan ayam.

Guna mengatasi serangkaian masalah yang timbul dalam kandang, kini banyak perusahaan melakukan penerapan teknologi berupa sensor dan mesin yang terotomatisasi. Pemasangan teknologi memberikan kondisi kandang yang lebih terkontrol dan dapat diukur dengan lebih riil. Adapun selain pemberian pakan dan minum secara otomatis, terdapat beberapa sensor yang mampu memberikan informasi terkait suhu, kadar udara, intensitas cahaya, dan berat ayam. Informasi yang telah dikumpulkan sensor kemudian dapat dijadikan dasar dalam menentukan tindakan yang sebaiknya diambil.

Melalui penerapan teknologi smart farm, kapasitas dan kualitas produksi dapat ditingkatkan menjadi lebih baik. Kualitas hidup ayam akan menjadi lebih baik dan tingkat kematian ayam akan jauh lebih berkurang. Selain itu dengan data yang terukur secara riil dapat memberikan dasar pengambilan keputusan yang lebih spesifik dan tepat sasaran.

VOLTUNES

真诚赞赏,手留余香

使用微信扫描二维码完成支付