Internet of Things (IoT)
menjadi bagian tak terpisahkan dari perkembangan suatu bisnis di era industri 4.0.
Penerapan teknologi terbaru seakan menjadi indikator keberhasilan suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnis.
Hal tersebut tidak lepas dari tingginya angka permintaan yang menuntut tiap perusahaan untuk terus meningkatkan kemampuan produksinya. Secara umum IoT dapat dijelaskan sebagai konsep dimana suatu objek ditanamkan teknologi seperti sensor dan software untuk berkomunikasi, mengendalikan, menghubungkan, dan bertukar data dengan perangkat lain melalui koneksi internet. Penerapan IoT sudah mulai digunakan dalam dunia bisnis pada awal tahun 2000-an, namun pergerakan ekonomi yang makin cepat menjadikan IoT sebagai kebutuhan wajib pada beberapa tahun ke belakang. Teknologi ini banyak diterapkan dalam industri besar seperti kesehatan, pertambangan, transportasi, dan manufaktur untuk memudahkan jalannya pelaksanaan dan pemantauan proses produksi. Contoh penerapan IoT terjadi dalam bidang kesehatan seperti robot perawat di sebuah klinik daerah Moskow yang membantu tugas dari para tenaga kesehatan untuk mengambil data tekanan darah, riwayat penyakit, dan penyakit yang sedang dialami, Selain penerapan IoT pada beberapa industri besar, sejatinya teknologi ini juga dapat diterapkan pada bentuk industri lain mulai dari skala kecil sampai menengah. Beberapa contoh industri yang saat ini mulai menerapkan IoT adalah industri peternakan dan pertanian. Kedua industri tersebut merupakan sektor yang berada dalam posisi strategis perkembangan dunia dewasa ini. Selain karena angka permintaan yang terus meningkat, kedua industri tersebut berasal sumber daya yang dapat diperbarui dalam waktu yang singkat.
Kebutuhan akan pangan yang sangat besar menuntut adanya upaya peningkatan produktivitas dan mutu produk peternakan. Faktor seperti perubahan iklim global, penurunan lahan pertanian/peternakan, tuntutan gaya hidup akan konsumsi produk berkualitas, dan jumlah penduduk yang meningkat tiap tahun secara otomatis akan menaikkan permintaan produk peternakan. Kondisi demikian menjadi pintu gerbang bagi datangnya era smart farming untuk menjawab kebutuhan pasar akan industri peternakan.
Melalui penerapan IoT, pelaku industri peternakan dapat memantau secara real-time kondisi hewan ternak beserta ekosistem yang ada di dalamnya. Pemasangan sensor yang berfungsi untuk memantau suhu, kelembaban udara, kadar amonia, dan intensitas cahaya memberikan kendali penuh pada peternak untuk berada dalam kandang walau tidak secara langsung. Selain itu penerapan otomatisasi pada mesin pemberi pakan dan minum mampu memaksimalkan tumbuh kembang hewan ternak sesuai dengan standar yang diharapkan.
Ekosistem smart farm yang serba terstruktur memudahkan peternak untuk meningkatkan proses produksinya dengan mengurangi resiko yang mungkin ditimbulkan. Kolaborasi software dan hardware yang memadai menjadi kunci dari terbentuknya ekosistem sesuai dengan harapan peternak.
Lewat perpaduan teknologi IoT di industri peternakan diharapkan dapat membantu efektivitas dan efisiensi para peternak dalam melihat dan mengecek hewan yang diternakkan. Selain itu agar industri peternakan dapat melakukan level-up dengan pemanfaatan data yang terukur untuk melakukan pengambilan keputusan yang lebih berkualitas baik untuk alokasi biaya dan sumber daya yang lebih tepat sasaran.
Galery
Image
真诚赞赏,手留余香
使用微信扫描二维码完成支付